HALMAHERA UTARA, – Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Halmahera Utara, mengadakan Rapat Rekonsiliasi bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Halmahera Utara.

Pada Kamis (25/09/2025), Bertempat di Ruang Rapat Samsat Halmahera Utara, Jalan Kawasan Pemerintahan No.1 kegiatan tersebut berlangsung.

Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Kepala UPTD Samsat Halmahera Utara, Linda H. Djawa, SE. Dalam penyampaiyanya menegaskan, “Bahwa Rekonsiliasi pendapatan bukan hanya sekadar rutinitas administratif, tetapi juga merupakan langkah penting untuk memastikan data keuangan Daerah tercatat secara akurat, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap Kepala UPTD Samsat Halut.

Sementara itu dalam kesempatanya, Fauzan Bayan, SE selaku Kabid Pengelolaan Pendapatan Bapenda Halmahera Utara mengatakan, “Bapenda Halut selalu berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi bersama UPTD Samsat Halmahera Utara, sehingga pengelolaan pendapatan dapat berjalan optimal, akuntabel, dan sesuai regulasi yang berlaku,” ucap Kabid.

Rekonsiliasi ini membahas data realisasi penerimaan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), serta penerimaan lainnya, dengan cara mencocokkan catatan transaksi pada UPTD Samsat Halmahera Utara dan data agregasi di Bapenda Halmahera Utara. Hasil sinkronisasi ini diharapkan memperkuat akuntabilitas laporan keuangan dan mendukung optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam kegiatan ini juga hadir Zulham Tukuboya selaku penanggung jawab Jasa Raharja Samsat Halut dan Bahtar Baud, SE selaku Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha sekaligus Ketua Tim Rekonsiliasi UPTD Samsat Halmahera Utara, yang didampingi oleh Grace Kalumata, Endang Birasungi, Sheyla Ambeua, dan Verendita Baruti yang merupakan Staf Penerimaan pada UPTD Samsat Halmahera Utara.

Kehadiran mereka mempertegas peran penting Tim Rekonsiliasi dalam mengawal proses sinkronisasi data keuangan agar berjalan sesuai prinsip akuntabilitas dan transparansi.

Reporter: Eko Putra Septiyanto