KABARMERDEKA.ID – Raja Daud sering dianggap sebagai pahlawan utama Israel — anak gembala yang mengalahkan Goliath, raja pejuang yang memperluas kerajaan, orang yang berkenan di hati Tuhan.
Namun, kisah Daud ternyata lebih dari sekadar ketapel dan mazmur. Kisahnya penuh dengan kejutan, hubungan yang rumit, dan momen yang menunjukkan betapa manusiawinya dia sebenarnya.
Berikut adalah tujuh hal tentang Raja Daud yang mungkin mengejutkan Anda, sebagaimana dikutip dari laman www.hnaftali.com.

1. Keturunan Moabnya
Nenek buyut Daud adalah Rut, seorang Moab. Sekilas mungkin hal itu tidak tampak seperti masalah besar, tetapi itu adalah detail yang menarik karena orang Moab bukanlah sahabat Israel. Mereka adalah keturunan dari keluarga Lot yang, katakanlah, memiliki situasi keluarga yang meragukan (Kejadian 19:30-38) dan menghabiskan banyak waktu untuk membuat masalah bagi orang Israel. Namun, Tuhan memilih Rut, seorang asing, untuk menjadi bagian dari garis keturunan Mesias. Ini bukan sekadar catatan kaki dalam kisah Daud; ini adalah pengingat bahwa rencana Tuhan lebih besar daripada garis keturunan dan batas wilayah. Bahkan saat itu, Tuhan menunjukkan bahwa orang luar memiliki tempat di kerajaan-Nya.
2. Waktunya di antara Orang Filistin
Yang ini agak aneh, bukan? Orang yang membunuh Goliath akhirnya bergaul dengan orang Filistin — ya, orang Filistin itu. Ketika kecemburuan Saul membuat Israel tidak aman, Daud melarikan diri ke Gat, kampung halaman Goliath, dari semua tempat. Selama lebih dari setahun, ia tinggal di antara mereka, bahkan menawarkan diri untuk bertarung bersama mereka (1 Samuel 27). Ini adalah bab yang aneh dalam hidupnya, tetapi ini menunjukkan naluri bertahan hidup Daud. Ia adalah seorang ahli strategi, bukan hanya seorang pejuang, dan terkadang itu berarti menjadikan musuh sebagai sekutu — atau setidaknya berpura-pura menjadi sekutu.

3. Keahlian Bermusik David Tidak Hanya Sekadar Harpa
Kita semua membayangkan Daud dengan harpa-nya, menenangkan roh-roh jahat Saul dan menulis banyak mazmur. Namun, Daud lebih dari sekadar pemain harpa — ia adalah seorang inovator musik. Menurut Amos 6:5, Daud menciptakan alat musik dan mengatur ibadah dengan cara yang mengubah kehidupan rohani Israel. Ia tidak hanya memainkan musik; ia menciptakan seluruh alunan musik untuk ibadah Israel kepada Tuhan. Mazmur hanyalah permulaan. Pengaruhnya terhadap ibadah begitu mendalam sehingga dampaknya masih terasa setiap kali kita menyanyikan himne atau lagu penyembahan hari ini.
4. Persahabatan Tak Terduga dengan Jonathan
Persahabatan antara Daud dan Yonatan merupakan salah satu hubungan yang paling erat dalam Alkitab. Yonatan adalah putra Raja Saul, orang yang seharusnya menjadi pewaris tahta berikutnya. Namun, alih-alih melihat Daud sebagai saingan, Yonatan mempertaruhkan segalanya untuk melindunginya. Ia bahkan membuat perjanjian dengan Daud, mengakui panggilan Allah dalam hidupnya (1 Samuel 18:3-4). Di dunia yang menganggap kekuasaan adalah segalanya, kesetiaan Yonatan kepada Daud sungguh mengejutkan. Itu adalah persahabatan yang menentang politik, ambisi, dan bahkan kesetiaan keluarga.

5. Dikutuk oleh Istrinya Sendiri
Kehidupan rumah tangga Daud berantakan, dan salah satu momen paling brutal terjadi karena ulah istrinya, Mikhal. Setelah Daud membawa Tabut Perjanjian ke Yerusalem dengan pawai dan banyak tarian, Mikhal tidak terkesan. Istrinya mengejeknya karena berperilaku seperti orang biasa (2 Samuel 6:16-23). Tanggapan Tuhan? Mikhal mandul seumur hidupnya. Ini adalah akhir yang menyakitkan bagi pernikahan yang dimulai dengan cinta tetapi diracuni oleh politik dan kepahitan. Bagi seorang pria yang memiliki hati yang menyembah, ini pasti merupakan momen yang pahit ketika istrinya mengonfrontasinya tentang tarian.
6. Anak-anak Zeruya Terlalu Kasar Baginya
Kepemimpinan itu sulit, terutama jika jenderal-jenderal utama Anda adalah keponakan-keponakan Anda yang kejam. Yoab dan Abisai, putra-putra saudara perempuan Daud, Zeruya, adalah pemimpin militer yang brutal. Mereka menyelesaikan banyak hal, tetapi sering kali dengan banyak pertumpahan darah. Daud sendiri mengakui, “Anak-anak Zeruya terlalu kejam bagiku” (2 Samuel 3:39). Ia seorang pejuang, tetapi ia tidak kejam. Masalahnya adalah Daud tidak pernah bisa mengendalikan mereka. Bahkan di ranjang kematiannya, ia harus memberi tahu Salomo untuk menangani warisan Yoab.
7. Kejeniusannya dalam Militer
Pertarungan Daud dengan Goliath mendapat semua perhatian, tetapi kejeniusannya yang sebenarnya adalah mengubah sekelompok orang buangan menjadi pasukan tempur elit. Saat melarikan diri dari Saul, Daud mengumpulkan orang-orang yang terlilit utang, tertekan, atau hanya sedang sakit hati (1 Samuel 22:2). Dengan kata lain, mereka bukanlah Tim A. Namun, dengan taktik gerilya dan kecemerlangan strategis, ia mengubah orang-orang yang tidak cocok ini menjadi kekuatan yang dapat melawan pasukan profesional Saul. Daud bukan hanya seorang pejuang pemberani; ia adalah dalang taktis yang tahu cara mengalahkan dan mengakali musuh-musuhnya.

Seorang Raja yang Sesuai Hati Tuhan
Kehidupan Daud tidaklah rapi atau sederhana. Ia adalah seorang gembala dan raja, seorang pejuang dan penyair, seorang pendosa dan orang yang berkenan di hati Tuhan. Kisah hidupnya penuh dengan kontradiksi — pengkhianatan dan kesetiaan, belas kasihan dan penghakiman, penyembahan dan peperangan. Namun mungkin itulah sebabnya ia dipilih Tuhan. Kisah Daud bukanlah tentang pahlawan yang sempurna; kisah ini tentang Tuhan yang bekerja melalui orang-orang yang tidak sempurna untuk mencapai rencana-Nya yang sempurna. Jika Tuhan dapat menggunakan cicit seorang Moab untuk memimpin Israel dan menulis mazmur, maka Ia dapat menggunakan siapa pun dari kita.
Kehidupan Daud membuktikan bahwa betapa pun rumit atau berantakannya segala sesuatu, tujuan Tuhan selalu menang. Seperti yang tertulis dalam Mazmur 89:20-21, “Aku telah menemukan Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Tangan-Ku akan menopangnya, dan lengan-Ku akan meneguhkannya.” Tuhan yang sama itu bekerja hari ini, memilih yang tidak mungkin dan menebus yang hancur untuk kemuliaan-Nya. (*)

Tinggalkan Balasan