KABARMERDEKA. ID, HALMAHERA UTARA,– Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersama Kementerian Transmigrasi RI, melalui program Ekspedisi Patriotnya menunjukkan komitmen serius dalam mendukung program pembangunan Kawasan Transmigrasi Toliwang, Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Sabtu (08/11/2025).
Kali ini, Dua tim ahli dari ITS, masing-masing berfokus pada evaluasi kebijakan dan perencanaan ekonomi, dikerahkan untuk memberikan solusi strategis di Kawasan Transmigrasi Toliwang, Kao Barat, Halmahera Utara.
Ekspedisi ini dipimpin oleh Dua Akademisi ITS yang membawa keahlian spesifik untuk mentransformasi Kawasan Transmigrasi dari sekadar Pemukiman menjadi pusat pertumbuhan ekonomi mandiri.
TEMA 1: Rekomendasi untuk Evaluasi Kawasan Transmigrasi
Tim pertama, yang berfokus pada Analisis dan Rekomendasi Kebijakan, dipimpin oleh Mukhammad Muryono, S.Si., M.Si., Ph.D., Tim ini melakukan kajian mendalam terhadap keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan Kawasan Transmigrasi Toliwang yang telah berjalan lebih dari Satu Dekade.
Ketua Tim melalui, Ivan Aditya Pratama, S. Tr. T., menjelaskan bahwa evaluasi ini menggunakan pendekatan berbasis data spasial dan sosial. “Kami memetakan tingkat adaptasi sosial, ketersediaan Infrastruktur, hingga daya dukung lahan. Hasilnya, kami menyusun satu set rekomendasi yang bersifat holistik, yang tidak hanya mengukur keberhasilan masa lalu tetapi juga memproyeksikan potensi kegagalan di masa depan jika kebijakan tidak disesuaikan,” ujarnya.
Rekomendasi yang dihasilkan mencakup usulan penyesuaian regulasi lahan, peningkatan integrasi sistem irigasi, dan skema kemitraan yang lebih adil antara petani transmigran dengan industri pengolahan, serta infrastruktur akses jalan.
Temuan ini diharapkan menjadi masukan utama bagi Pemerintah Daerah dan pusat dalam merumuskan kebijakan transmigrasi yang lebih responsif dan berkelanjutan.
TEMA 2: Desain Jangka Panjang Pengembangan Komoditas Unggulan
Sementara itu, Tim kedua yang fokus pada aspek pengembangan ekonomi dan teknik lapangan dipimpin oleh Muhammad Lukman Hakim, S.T., M.T. Tugas utama tim ini adalah menyusun cetak biru (blueprint) pengembangan komoditas unggulan spesifik ToliwangToliwang, Kao Barat, Halmahera Utara.
Setelah melalui analisis teknis dan studi kelayakan, tim menetapkan Satu komoditas spesifik yang memiliki potensi unggul di Desa Toliwang (misalnya, Padi, Kakao atau Pala) dan membuat desain perencanaan terstruktur:
- Jangka Pendek (1-2 Tahun): Fokus pada peningkatan kualitas bibit, adopsi teknologi pascapanen sederhana, dan pembentukan kelompok tani yang solid.
- Jangka Menengah (3-5 Tahun): Pengembangan unit pengolahan hasil (UPH) skala desa, standardisasi mutu, dan pembukaan akses pasar regional.
- Jangka Panjang (5-10 Tahun): Integrasi ke rantai pasok industri besar, pengembangan produk turunan, dan pembentukan merek kolektif wilayah (regional branding).
”Pendekatan kami adalah teknik, efisiensi, dan manajemen rantai nilai. Kami tidak hanya menentukan komoditas, tetapi mendesain bagaimana komoditas itu dapat tumbuh dari nol hingga bersaing di pasar global,” terang ivan, saat ditemui Media Kabar Merdeka.
Desain ini akan menjadi panduan teknis bagi Pemerintah Daerah atau Pusat dalam mengalokasikan anggaran pembangunan selama satu dekade ke depan.
Kontribusi ganda dari para pakar ITS ini menegaskan peran strategis perguruan tinggi dalam menyediakan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional, khususnya di kawasan transmigrasi atau di Daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). (Oke)

Tinggalkan Balasan