TARAKAN – Bawaslu Kaltara mengadakan sosialisasi tentang pengawas partisipatif bersama kaum intelektual mahasiswa di Kota Tarakan pada Selasa (5/11/2024) lalu.

Pimpinan Bawaslu Kaltara, Kordiv Pencegahan, Parmas, dan Humas (P2H) Arif Rochman, menyatakan bahwa mahasiswa adalah salah satu segmen masyarakat yang memiliki kecerdasan intelektual.

Keterlibatan mahasiswa, terutama yang aktif dalam berbagai organisasi seperti KOHATI, PMII, HMI, GMNI, dan organisasi kemahasiswaan lainnya, sangat penting karena mereka bisa memberikan informasi secara proaktif jika terdapat dugaan pelanggaran selama pelaksanaan pilkada 2024.

Tema sosialisasi ini adalah “Representasi Peran Perempuan dalam Mencegah Hoaks, Politisasi Sara, dan Politik Uang di Kalimantan Utara”. Dalam pidatonya, Arif Rochman mendorong mahasiswa untuk turut berperan dalam mencegah potensi pelanggaran.

“Saya yakin para pemuda mampu memberikan kontribusi positif bagi negara melalui pengawasan partisipatif,” tuturnya.

Terpisah, Pimpinan Bawaslu Kaltara, Fadliansyah menekankan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan negara. Menurutnya, perempuan adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah bangsa.

“Kemajuan atau kemunduran suatu negara bergantung pada peran perempuan, hal ini perlu disadari bersama,” tukasnya.

Hal ini, lanjutnya bukan hanya sekadar kata-kata bijak tetapi merupakan fakta yang nyata.

“Saya berharap peserta perempuan dalam kegiatan ini  bisa berperan maksimal dalam upaya pencegahan hoaks, politisasi sara, dan politik uang,”tandasnya.(adv)