TANJUNG SELOR – Komisi pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bulungan mengelar kajian budaya menjelang pilkada 27 November 2024. Kegiatan ini bertempat di kantor Bupati Bulungan, Minggu (25/8/2024).
Kepada media ini, Komisioner KPU Bulungan Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipatif Masyarakat dan SDM, Hasnadi mengibaratkan demokrasi dan Pilkada seperti rantai yang saling berhubungan satu sama lain.
Diungkapkan, pilkada merupakan wujud dari demokrasi, sementara demokrasi akan terbangun diawali dari keterlibatan masyarakat dalam memilih pemimpinnya sendiri melalui Pilkada.
“Kita berharap melalui sosialisasi seperti ini masyarakat lebih terlibat aktif dalam mensukseskan pesta demokrasi pilkada tahun 2024,” tukasnya.
Sementara itu, Director Democracy And Electoral Empowerment Partnership, Neni Nur Hayati mengapresiasi adanya kegiatan kajian budaya oleh KPU Bulungan. Kata dia, kegiatan seperti ini di daerah lain jarang di kolaborasikan dengan pelaksanaan pilkada lokal.
“Tahun 2024 ini inikan kebetulan merupakan sarana untuk mengembalikan demokrasi kita, dan itu sesuai dengan harapan masyarakat,” ujarnya.
Karena, sambungnya pilkada 2024 di Indonesia secara serentak dilaksanakan di 37 Provinsi, kemudian ada 413 Kabupaten dan 93 Kota di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bulungan.
Ketika kemudian disinergiakan dengan bagimana konsep demokrasi skala lokal, kata dia hal ini dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang ada khususnya di daerah.
Apalagi, kata dia sekarang itu ada regulasi dalam PKPU 8 tahun 2024 tentang pencalonan, meskipun sekarang tengah dilakukan revisi karena adanya putusan MK sedang konsenyering antara komisi II DPR kemudian kemendagri juga KPU dan Bawaslu.
“Tapi saya kira tidak mengurangi substansi berkaitan dengan bagimana nantinya harus diseragamkan visi-misinya itu, dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” tuturnya.
Hal ini dikatakan, bakal terintegrasi dengan bagimana membangun urgensi demokrasi lokal. Sebagaimana yang diketahui, bahwa kebutuhan di Kabupaten Bulungan dengan problem ekonomi, kesehatan, pendidikan, yang kalau dilihat dari beberapa media itu belum memuaskan dan ini akan menjadi tantangan tersendiri.
“Pilkada 2024 saya berharap bisa menjadi sarana perbaikan, apalagi dengan konsep penyelenggara pilkada tahun ini mengusung konsep demokrasi lokal. Hal ini kemudian akan mengangkat sebuah konsep yang mengedepankan budaya di Kabupaten Bulungan,” bebernya.
Sehingga harapan ke depan, pilkada yang berlangsung ini dapat berjalan damai dengan konsep kebudayaan dan ketika ada persoalan bisa dicarikan jalan tengah atau win-win solusition.
“Misalnya terkait dengan partai politik, baik itu dengan penyelenggara maupun pengawas pemilu termasuk dengan pemerintah daerah itu sendiri,” tukasnya.
Dirinya menaruh harapan ketika kemudian konsep demokrasi lokal ini diterapkan, diyakini akan memperbaiki dan menguatkan pelaksanaan pesta demokrasi itu sendiri dari tingkat lokal itu sendiri.
“Karena ini konsepnya melalui pendekatan lokal, diharapkan ini dapat meningkatkan psikologi dengan masyarakat lokal itu sendiri,”pungkasnya.(rdk)
Tinggalkan Balasan