MALINAU – Masa kampanye Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara, tak lama lagi akan segera usai. Riuh rendah dan suasana perpolitikan di Kaltara kian memanas.
Kurang harmonisnya antar pasangan calon (paslon) mencuat ke publik.
Ketidak harmonisan tiap pasangan calon mencuat ke publik. Eks Wakil Bupati Malinau, periode 2011–2016 dan 2016–2021, Taufan Amrullah angkat bicara, kata dia harmonisasi kepemimpinan dimasa jabatannya tergolong baik-baik saja.
“Kalau secara personal nggak ya, kita tetap baik-baik saja.Tapi kalau di bidang pemerintahan iya, kurang harmonis,” ucap Topan.
Misalnya penentuan pejabat. “Apakah polanya seperti itu, saya kurang paham. Itu sudah disusun oleh tim seleksi dan tinggal finishing kita gak punya waktu untuk membaca siapa saja yang dipromosikan,” tukasnya.
Tupoksi Wakil, kata dia pengawasan, maka dia harus fokus pada bidang pengawasan dan bisa memaksimalkan kerjasama. “Saya menyadari bahwa wakil itu tidak punya kewenangan, yang bersifat kewenangan dan kebijakan itu hanya ada pada pimpinan, sehingga kalau kita memahami posisi itu sebagai wakil, saya kira tidak akan ada masalah dengan posisi pimpinan,” ungkap Topan.
Memang dalam kesempatan-kesempatan yang bersifat resmi pemerintahan, jika beliau berhalangan selalu dilimpahkan ke wakil. Tapi itu tadi dalam hal kebijakan penentuan pejabat daerah, sudah disusun jauh hari kemudian rapat itu sudah finalisasi.
Sehingga tidak punya waktu melihat siapa saja yang berhak mendapatkan promosi, padahal fungsi wakil yakni pengawasan, harusnya diberi kesempatan agak lama untuk mempelajari. Topan menegaskan, pada dasarnya bila wakil menyadari fungsinya sebagai pengawasan, tidak dalam posisi kebijakan apalagi kebijakan anggaran.
“Tidak akan menjadi masalah dengan pasangan kita. Tetapi tat kala posisi wakil sudah menuntut lebih dan mendapatkan kebijakan yang sama dengan kepala daerahnya, inilah yang akan jadi kendala,”pungkasnya.(*)
Tinggalkan Balasan